Stories,Bios,History,Images.. Available here




Thursday, January 26, 2012

Inilah Keutamaan Saling Memaafkan

Suasana Idul Fitri di Uni Emirat Arab.REPUBLIKA.CO.ID, Hidup memang tak luput dari kesalahan. Terkadang kita berbuat salah kepada orang lain, begitu juga sebaliknya.  Meminta maaf biasanya lebih mudah ketimbang memaafkan kesalahan yang dilakukan orang lain kepada kita. Memaafkan kesalahan yang dilakukan orang lain kerap kali  menjadi hal yang sangat sulit, namun sesungguhnya merupakan akhlak mulia yang diajarkan Rasulullah SAW.

Abu Bakar as-Shiddiq RA, sahabat terdekat Rasullah SAW, sempat bersumpah untuk tidak memaafkan kesalahan  Misthah bin Utsatsah dan tak lagi memberi nafkah kepadanya untuk selamanya, karena dianggap telah menuduh putri tercintanya, Aisyah RA, yang juga istri Rasulullan SAW, berzina.  Atas sikapnya yang tak mau memaafkan itu, maka turunlah firman Allah SWT dalam surah an-Nuur ayat 22.

Melacak Jejak Dzatus Salasil: Saksi Ketaatan Pasukan Muslim (Bag 2)


REPUBLIKA.CO.ID, Malam begitu dingin. Pasukan tentara Muslim menggigil kedinginan. Mereka pun berinisiatif untuk menyalakan api unggun. Mengetahui pasukannya akan menyalakan api, Amru segera melarangnya. ‘’Siapapun yang berani menyalakan api, saya akan lemparnya ke dalam api itu,’’ cetus Amru.Pasukan tentara Muslim pun kaget mendengar jawaban itu. Sejumlah tokoh Muhajirin berusaha untuk membujuk Amru agar mengizinkan pasukan menyalakan api. “Bukankah kalian diperintah untuk mendengar dan taat kepadaku?’’ Tanya Amru kepada tokoh Muhajirin itu.‘’Ya, benar,’’ jawab kaum Muhajirin.“Maka kerjakanlah!”Umar bin Khattab sempat marah mendengar sikap Amru itu. Umar berniat untuk melabrak Amru. Untunglah Abu Bakar segera mengingatkannya.‘’Wahai Umar, sesungguhnya Rasulullah tidak akan mengangkatnya menjadi panglima, melainkan karena keahliannya dalam berperang.’’ Umar pun terdiam.Dinginnya udara malam menusuk tulang

Melacak Jejak Dzatus Salasil: Saksi Ketaatan Pasukan Muslim (Bag 1)


REPUBLIKA.CO.ID,  Sebuah kabar tak sedap terdengar Rasulullah SAW. Kabar buruk itu datang dari  Bani Qudha’ah yang menetap di sebuah daerah bernama Dzatus Salasil.  Penduduk yang tinggal di wilayah itu bersekutu dengan pasukan Romawi alias Bizantium untuk menyerang umat Islam yang berbasis di kota Madinah.
Mendengar ancaman itu, Nabi SAW segera memanggil Amru bin Ash. Sebagai seorang tentara Muslim, Amru segera mengencangkan pakaian dan senjatanya. Ia seakan sudah mengetahui bahwa Rasulullah akan menugaskannya ke medan pertempuran. Amru pun menghadap Nabi Muhammad yang sedang berwudlu.
‘’Hai Amru, sungguh aku ingin mengirimmu ke satu tujuan, lalu Allah menyelamatkanmu dan memberimu ghanimah. Aku pun harapkan untukmu harta itu, harapan yang baik,’’ kata Rasulullah SAW.
‘’Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku masuk Islam bukan karena menginginkan harta, tapi ingin berjihad dan tetap bersamamu,’’ ungkap Amru.
Rasulullah SAW lalu membelitkan bendera putih di kepala Amru dan

Sejarah Hidup Muhammad SAW: Perkembangan Islam


IlustrasiREPUBLIKA.CO.ID, Setelah peristiwa Hunain, selama Nabi SAW memimpin ekspedisi  ke Ta'if, Urwah bin Mas'ud—salah seorang pemimpin Tsaqif yang tinggal di kota tersebut—sedang tak ada di tempat. Ia sedang pergi ke Yaman.
Ketika ia kembali pulang dan melihat Nabi mendapat kemenangan di Tabuk dan sudah kembali ke Madinah, ia pun segera menyatakan keislamannya serta memperlihatkan betapa besar hasratnya ingin mengajak masyarakatnya untuk memeluk Islam.
Urwah bukan tidak mengenal Rasulullah dan kebesarannya. Dia termasuk salah seorang yang pernah ikut berunding mewakili Quraisy dalam perdamaian Hudaibiyah.
Setelah Urwah masuk Islam dan Nabi mengetahui hasratnya hendak pergi mengajak golongannya menerima agama ini, beliau mengingatkan Urwah akan fanatisme kaumnya. Dan bagaimana mereka begitu mendewakan berhala Lat. "Urwah, mereka akan membunuh engkau," kata Rasulullah.

Pembangunan RSI Gaza Tahap Pertama Capai 80 Persen


Pembangunan RSI Gaza Tahap Pertama Capai 80 PersenREPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Tak terasa pekerjaan tahap pertama pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Palestina, hampir selesai.
Ketua MER-C Gaza, Abdillah Oni, mengatakan pekan terakhir Januari 2012 ini, pembangunan tahap pertama RSI mencapai 80 persen.
"Pekerjaan tahap pertama yang sudah berjalan selama delapan bulan ini telah mendekati akhir. Jika tidak ada kendala berarti, pekerjaan struktur akan selesai dalam dua bulan mendatang," jelas Dillah, dalam surat elektronik yang dikirimkan kepada Republika Online, Kamis (26/1).
Menurut Dillah, selesainya pembangunan RSI Gaza tahap pertama ini memang sedikit di luar rencana. Dalam jadwal rencana, seharusnya tahap pertama ini selesai pada bulan Februari. Namun, berbagai kendala yang ada di lapangan membuatnya sedikit mundur dari rencana.
Kendala-kendala tersebut antara lain terlambatnya pengadaan material, kondisi cuaca dalam dua

Sejarah Hidup Muhammad SAW: Berbondong-Bondong Memeluk Islam


Sejarah Hidup Muhammad SAW: Berbondong-Bondong Memeluk IslamREPUBLIKA.CO.ID, Sejak Ali bin Abi Thalib membacakan awal Surat Bara'ah kepada orang-orang yang pergi haji, yang terdiri dari orang-orang Islam dan musyrik, waktu Abu Bakar memimpin  jemaah  haji. Dan sejak ia mengumumkan kepada mereka, bahwa orang kafir tidak akan masuk surga, dan sesudah tahun ini orang musyrik tidak boleh lagi naik haji, tidak boleh lagi thawaf di Ka'bah dengan telanjang, sejak itu pula orang-orang musyrik di Jazirah Arab yakin bahwa tak lagi ada tempat untuk terus hidup dalam paganisme.
Dan kalau masih juga mereka melakukan itu, akan ada pengumuman perang dari Allah dan Rasul-Nya. Hal ini juga berlaku bagi penduduk daerah selatan Jazirah Arab, yaitu Yaman dan Hadzramaut. Sebab, buat daerah Hijaz dan sekitarnya sampai ke utara mereka sudah masuk Islam dan bernaung di bawah bendera agama baru ini. 
Di bagian selatan itu sebenarnya masih terbagi antara penganut paganisme dan penganut Kristen. Tetapi orang-orang pagan ini kemudian menerima Islam juga. Secara berbondong-bondong mereka masuk Islam, dan mengirim utusan ke Madinah. Dan Nabi pun menyambut mereka dengan sangat baik sekali, yang kiranya membuat mereka lebih gembira lagi menerima Islam.
Seruan yang telah disampaikan oleh Ali tatkala Abu Bakar memimpin jamaah haji itu merupakan puncak dari